Customize


Choose Your Style


Choose Your Color

Light Skin
Wide


favorite Image


Post Layout

Senin, 30 November 2020

[Season 2] Eps 39 : Tersisa

 


Kebingungan dan hawa panas mengitari mereka, penuh geLisah mereka berusaha untuk melewati api tersebut, namun setiap cara mereka tak menembus kobaran api tersebut.

Tak lama kemudian datanglah Surya bersama dengan muridnya.

“kamu yakin menguji mereka dengan begitu” tanya surya terheran melihat mereka.

“kenapa mereka muridku”

“memang sih, mereka muridmu” surya pun pergi bersama muridnya meninggalkan Putra yang sedang bersantai.

“ayo semuanya ikuti aku” dengan penuh semangat mereka melakukan pemanasan sembari memandangi muridnya Putra yang sedang panik terbakar.

“ayo cepat-cepat, kurang 1x putaran” usai melakukan pemanasan para murid surya di beri Waktu untuk beristirahat.

Surya pun pergi menghampiri Putra dan berkata “ini sudah 2 jam lebih kamu yakin ingin memanggang mereka”

“itu salah mereka, siapa suruh berlama-lama di sana” ucap Putra yang tak peduli.

“aku harap muridmu segera menyadari maksud darimu”

“ya jika mereka pintar” ucap Putra

^```````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````^

Nama : danil

Umur : 30th

Status : Peserta

Maya : pemecah

^``````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````^

Karena lelah menunggu Putra menghampiri mereka sembari melihat kondisi mereka, beberapa dari mereka terkapar tak berdaya karena kepanasan.

Putra pun mematikan apinya dan mengajak mereka ke pohon yang rindang.

“aku kecewa dengan kalian, tidak bertindak sama sekali, dan jauh lebih rela untuk mati, asal kalian tahu maya tak akan pernah bisa di gunakan tanpa izin penggunanya, jika terus begini kalian menyusahkan mereka yang telah menghidupkan kalian.”

“kami tidak tahu cara menggunakan maya”

“ya itu urusan kalian, bukan urusanku, skyjin pernah bilang, aku boleh membunuh kalian jika kalian tidak mau untuk hidup, jadi siapa yang tak ingin hidup, cepat katakan, dari pada membuang Waktuku”

Mereka pun terdiam dan enggan berkata.

Putra yang mulai kelelahan melihat tingkah mereka pergi menghampiri surya.

“aku boleh bunuh mereka kan” ucapnya yang bersungguh-sungguh

“bolehnya sih boleh, tapi yakin kamu”

“iya, apa kau juga akan melakukan tindakan yang sama”

“aku pakai caraku sendiri” ucap surya sembari tersenyum

Putra pun kembali ke muridnya dan berkata “larilah sejauh yang kalian bisa, atau seranglah selagi kalian bisa, atau bertahanlah selagi kalian mampu, dalam 5 menit aku akan melihat tekad kalian, ini hidup kalian, kalian sendiri yang menentukan” yang bermula dari berjalan Putra pun berlari sembari memunculkan apinya dari tangannya, satu persatu api di lemparkan ke mereka, dengan panik mereka berlarian secara acak.

dengan cepat Putra melompat dan menembaki mereka dari atas.

“kalian bisa lihat ini merupakan contoh yang buruk bila tidak mematuhi seorang guru” ucap surya kepada muridnya.

Perlahan api tersebut membuat setengah lapangan terbakar, dengan mudahnya  Putra menakuti mereka dengan membuat apinya mengikuti mereka.

“aaahh!!” teriak salah satu mereka berlarian

“Malay sini cepat” ucap Sania.

Sontak surya dan Putra merasakan ketegangan, Putra pun mengeluarkan api dari kakinya bergerak cepat menuju surya.

“apa itu ulahmu” tanya Putra

“bukan, sepertinya kita kedatangan tamu”

[lain sisi]

“sepertinya bocah itu berusaha memancing maya dari para peserta” melihat peluang untuk menjebak, Netolstill pun melepaskan jin gila ke lapangan tersebut.

Seekor kelelawar kecil terbang memasuki gerbang lapangan tersebut lalu mengubah bentuknya menjadi besar.

Terbang dengan cepat mengejar muridnya Putra.

Putra yang hanya berencana memancing rasa takut mereka, malah mengakibatkan kematian.

Melihat seorang yang bersembunyi kelelawar tersebut menghampirinya lalu memakannya.

Sania dengan Malay tak berkutik melihat temannya di makan.

Malay pun jatuh dari pohon mendengar suara tersebut, kelelawar tersebut menghampiri Malay dengan senyuman mengerikannya.

Sania melihat Malay terdiam tak berdaya segera turun dari pohonnya.

Malay pun tak bisa menggerakkan tubuhnya karena mengingat dirinya terbayang akan kesalahan melihat adiknya termakan.

Sania pun berusaha menarik Malay menjauhi kelelawar tersebut.

Namun kelelawar tersebut berubah wujud menjadi adiknya dan menghampirinya, begitulah yang di lihat oleh Malay.

Sania pun berusaha bangun karena lemparan dari kelelawar, dengan cepat Putra melewati Sania memukul kelewar tersebut.

Malay pun di bawa ke Sania dan memintanya untuk menahan pendarahan di kakinya

Putra pun kembali ke kelelawar tersebut lalu membuka mulutnya dan menarik paksa kaki Malay lalu melemparnya, tangan Putra pun termakan oleh kelelawar tersebut “suatu kesalahan karena memakan tanganku” ia pun mengeluarkan apinya dari tangan melalui dalam mulutnya kelelawar ledakan pun membuat seisi lapangan terpenuhi cairan menjijikkan.

Surya pun datang bersama tim medis dan skyjin.

Malay pun segera di bawa ke rumah sakit untuk menyambungkan kakinya kembali.

“tanganmu tak apa” ucap surya dengan rasa khawatir

“masih bisa gerak, itu sudah bagus” ucap skyjin

Putra pun ikut tim medis ke rumah sakit untuk mengobati luka.

“Berapa sisa muridnya Putra” tanya skyjin ke surya.

“dilihat dari jumlahnya 2,3 dan 4 sama yang tadi”

“yang kakinya putus itu”

“iya”

“kamu urus muridnya kembali”

“siap, serahkan padaku”

Surya pun memanggil muridnya Putra untuk berkumpul dan mengantarnya kembali ke asrama.

“kalian istirahat saja, mengenai kondisi Putra besok saya kabari” surya pun keluar meninggalkan mereka, namun Sania mengikuti surya.

“ada perlu apa” ucap surya

Sania pun keluar dari belakang semak-semak

“aku mohon kak surya, tolong antar aku ke rumah sakit”

“apa kamu sakit”

“tidak, aku ingin menemuinya”

“tenang saja, besok temanmu pasti sudah sembuh, teknologi di sini sangat canggih” dengan penuh semangat dan senyum.

“aku ingin menemui kak Putra”

“dia tidak suka kalau ada yang menjenguknya”

“tidak apa, asal bisa melihatnya”

“bukanya dia  itu buruk dalam mengajar, mengapa kamu harus peduli”

“dia kakakku, mungkin”

Melihat Sania yang berlinang air mata surya pun mengantar Sania menuju rumah sakit “sebentar saja ya, agar kamu bisa beristirahat”

“iya kak, terima kasih”

[lain sisi]

Skyjin sedang memutar ulang kejadian yang terjadi di  lapangan.

“dari mana datangnya itu makhluk” sembari menekan tombol backward.

“ini dia.. dia kan” dengan terkejut melihat sosok Netolstill

Skyjin pun segera melaporkan ke prejin mengenai dalang dari insiden.

“untuk apa dia melakukan itu”

“mohon maaf baginda, mungkin saja dia iri dengan program Undead”

“perkuat keamanan dan cari dia” ucap prejin

[lain sisi]

Setelah bertemu dengan Putra, surya mengantar kembali Sania ke asrama.

Sesampai di asrama Sania langsung beranjak ke atas ranjangnya, ia pun memikirkan apa yang di maksud oleh Putra.

Keesokan harinya surya di panggil oleh skyjin

“muridnya Putra aku serahkan padamu”

“siap, apakah sudah ketemu yang menyebabkan kekacauan kemarin”

“salah satu dari Iblis, sedang di selidiki sekarang” surya pergi ke asramanya Sania dan mengajak muridnya Putra untuk latihan gabungan.

Bersambung...

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search